OPINI: IPMIL RAYA dan Eksistensinya Sebagai Organisasi Kedaerahaan

Oleh : Thalib Ruslan, S.P. (Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah PB IPMIL RAYA)

Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya, akronim (IPMIL RAYA). Merupakan organisasi kedaerahan berasal dari Luwu Raya yang menaungi mahasiwa/i dari 3 Kabupaten 1 Kota.

Yakni Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo. Diperuntukkan bagi pelajar yang sedang menimbah ilmu di tanah rantau yang tersebar di beberapa kota-kota besar Indonesia.

Lembaga ini berdiri sejak tanggal 5 Agustus 1958, dan telah terbentuk 5 Cabang dan 18 Pengurus Kordinator Perguruan Tinggi (PKPT), tingkat Universitas yang ada di Kota Makassar.

Dalam perjalananya sebagai organisasi kedaerahan mahasiswa, IPMIL RAYA telah melahirkan ribuan alumni-alumni hebat yang tersebar di berbagai wilayah Ibu Pertiwi, peran dan fungsinya sebagai pencetak kader-kader dan pemimpin-pemimpin yang unggul sesuai kebutuhan zaman menjadikan eksistensi IPMIL RAYA tetap terjaga.

Dinamika organisasi yang terjadi selama kita ber-IPMIL memberikan setiap kader cukup pelajaran berharga betapa pentingnya menegakkan aturan main yang tegas dalam konteks internal organisasi.

Tanpa bermaksud mengsimplifikasi, konflik atau perpecahan yang terjadi dalam internal maupun eksternal organisasi. Selama ini lahir sebagai akibat arogansi individu ataupun kelompok dalam benturan kekuasaan.

Perubahan sosial yang terus terjadi adalah sebuah keniscayaan peradaban yang tidak bisa di tolak keberadaannya, globalisasi dan modernitas yang berkembang pesat sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat dan bangsa.

Perkembangan zaman ini semakin bermetamorfosis yang berdampak terhadap tatanan sosial yang juga ikut berubah.

Sebagai organisasi kedaerahan IPMIL RAYA dalam setiap proses kaderisasinya senantiasa berupaya melatih dan mendidik seorang kader untuk menjadi seorang pemimpin yang dibekali dengan cakrawala berfikir secara kritis.

Sehingga dalam perjalanannya IPMIL RAYA secara terus menerus konsisten dalam mencetak kader-kader masa depan yang siap memberikan kontribusi dan mengawal pelaksanaan pemerintahan di daerah.

Seiring berjalannya waktu, organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya (IPMIL RAYA) telah mencapai usia 65 Tahun, yang tak lagi mudah akan terus menjadi wadah dalam melahirkan kader-kader Wija to Luwu yang potensial.

Sebab umur bukan menjadi sebuah alasan bagi kader untuk tetap membawa eksistensi IPMIL RAYA sampai dengan puncak tertingginya.

Sebagaimana sebuah pohon yang tumbuh kokoh, usia yang semakin tua membawa makna kontribusi yang semakin besar.

Menjadi seorang kader IPMIL RAYA tentunya bukanlah tugas yang mudah. Akan tetapi akan mudah jika kita memahami apa yang menjadi hakikat kita sebagai kader IPMIL RAYA.

Ber-IPMIL bukan hanya sekedar berorganisasi tanpa sebuah orientasi dan aktivitas untuk meningkatkan kualitas diri sebagai kader yang notabenenya sebagai mahasiswa.

Dengan itu semangat ber-IPMIL bagian daripada menjaga dan merawat persaudaraan sesama Wija to Luwu yang sedang menimbah ilmu di tanah rantau.

“Kalimat IPMIL adalah Ibu yang telah mempersaudarakan kita.”

Merupakan sebuah ungkapan kalimat yang memiliki makna yang sangat dalam, sehingga tidak ada lagi alasan bagi Wija to Luwu untuk tidak saling menjaga di tanah rantau.

Oleh karena itu, sebagai seorang kader IPMIL RAYA, kita selalu dituntut untuk menjaga nama baik organisasi. Berhasil tidaknya dalam mempertahankan eksistensi IPMIL RAYA tergantung bagaimana seorang kader membawa arah perjuangan organisasi.

Sebab potensi kader menjadi harapan besar organisasi ini untuk selalu berkiprah dan berada di posisi terdepan, dalam merumuskan solusi-solusi alternatif terhadap berbagai macam problem yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Luwu Raya.

Komentar