Abutar Ranggo Ingatkan tak Boleh Sembarang Bawa Nama Rahampu’u Matano

SOROWAKO, ANGKASA NEWS – Protes kelompok adat yang mengatasnamakan Wawainia Rahampu’u Matano terhadap penamaan Bandar Udara Sorowako menjadi Bandar Udara Andalan Datuk Pattimang Sorowako oleh Pemprov Sulsel, mendapat tanggapan dari tokoh adat Matano.

Pabbicara Raja/Mokole Wawainia Rahampu’u Matano, H Abutar Ranggo Boleta La Makandiu SE, mengingatkan agar kelompok masyarakat tidak mudah membawa-bawa nama Wawainia Rahampu’u Matano.

Dalam rilisnya, Rabu 30 Agustus 2023, Abutar menegaskan bahwa protes H Hasan Said yang mengatasnamakan sebagai Mokole Matano tidak dibenarkan.

Sebab, kata Abutar, Mokole Matano hanya YM H Umar Ranggo La Makandiu. Ia menegaskan, penobatan H Hasan sebagai Mokole tidak sesuai prosedur adat alias tidak jelas.

“Jadi jangan terlalu mudah membawa-bawa nama Mokole. Seorang pemangku adat dimana saja, pasti selalu dinobatkan dalam wilayah adatnya. Tidak ada pemangku adat yang diakui adat, apabila penobatannya tidak jelas. Itupun harus disaksikan dengan beberapa adat adat besar yang ada,” tandasnya.

Abutar mencontohkan, penobatan YM H Umar Ranggo La Makandiu dinobatkan oleh dewan adat Kemokolean Matano, sebagai keterwakilan masyarakat adat Matano. Juga hadir beberapa adat besar dari Tana Luwu untuk menyaksikan.

“Silahkan saudara lakukan protes. Namun kami harap agar saudara jangan membawa nama Mokole, karena kami tidak tau dari mana asal usul saudara tiba-tiba muncul jadi Mokole Matano,” tandas Abutar, yang menanggapi protes penamaan Bandara oleh Hasan Said, yang beredar mengatasnamakan dirinya sebagai Mokole Matano.

“Adat itu sakral. Marwahnya harus dijaga. Jadi kami tegaskan sekali lagi, agar jangan mudah membawa-bawa adat kami,” katanya. (*)

Komentar