Pemkot Temu IMKOP Jelang Ramadhan, Muballigh Diminta Edukasi Masyarakat

PALOPO, ANGKASANEWS– Pj. Wali Kota Palopo, Drs H Firmanza DP SH MSi membuka kegiatan temu mubalig dan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam rangka menyongsong bulan ramadan tahun 1446 hijriyah di Kantor Wali Kota, Rabu, (19/2/2025).

Kegiatan yang digelar Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot yang berkolaborasi bersama Ikatan Mubaligh Kota Palopo (IMKOP) mengusung tema “Kolaborasi Untuk Umat dan Kemanusiaan”.

Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota menyampaikan pesan khusus terkait maraknya judi online di masyarakat yang kemudian beralih ke Pinjaman Online (Pinjol).

“Kami berharap peran dari para mubalig untuk mengedukasi masyarakat. Selain itu juga, ada judi online yang sangat marak di masyarakat kita, yang awalnya judi online ini kemudian beralih ke pinjaman online pinjol”, jelas Firmanza.

Lanjutnya, pertemuan tersebut merupakan kegiatan yang sangat strategis dimana pemerintah dan para mubalig berkumpul bersama untuk mensinergikan hal-hal kepada masyarakat.

“Kita mau sinergikan, kita mau satu bahasakan kepada masyarakat tentang beberapa hal, terutama persoalan-persoalan sosial yang terjadi di Kota Palopo,” ungkap Pj Wali Kota.

Beberapa hal yang mungkin bisa dikolaborasi lebih lanjut dalam penanganannya. Seperti kekerasan terhadap anak dan perempuan, prevelensi HIV/AIDS, peredaran gelap Narkoba, dan obat daftar G.

Kepala Bagian Kesra Pemkot Palopo, Lukman SFilI melaporkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi antara pemerintah dengan para mubalig, khususnya dalam menghadapi bulan ramadan.

Termasuk diantaranya adalah upaya untuk merespon isu-isu sosial keagamaan agar pemerintah dan para mubaligh mempunyai pemahaman yang sama, punya pandangan yang sama sebagai upaya untuk mencari dan memberikan solusi terkait masalah-masalah sosial keagamaan khususnya di Kota Palopo.

“Kegiatan ini adalah kolaborasi dengan IMKOP, dimana Ikatan Mubaligh Kota Palopo ini adalah mitra pemerintah dalam rangka melakukan penyuluhan dan edukasi terhadap masyarakat dan pemerintah juga memiliki banyak tanggung jawab dan yang seharusnya bisa dikolaborasikan dengan para mubalig termasuk isu-isu sosial keagamaan,” ungkap Lukman. (fhm)

Komentar