JAKARTA, ANGKASA NEWS– Universitas Saintek Muhammadiyah bersama sembilan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia melakukan penandatangan kontrak kerjasama Direktorat Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin (01/3/2024).
Kegiatan penanda tanganan kontrak kerjasama yang dilaksanakan di Hotel Milenium pada 1 -3 Juli 2024 ini dihadiri oleh Prof. Nunu Suryani selaku Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kasiman selaku Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Paiman selaku Penjabat Pembuat Komitmen direktorat KSPSTK, Medira Verayanti selaku Ketua Tim Pembelajaran Direktorat KSPSTK, serta perwakilan dari sepuluh universitas yang melalukan kontrak kerjasama yaitu Universitas Telkom, BINUS, Jogja Film Akademi, Universitas Ciputra, Universitas Pelita Harapan, Universitas Multimedia Nasional, Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Widyatama , Universitas Saintek Muhammadiyah dan Universitas Potensi Utama.
Muhammad Ridha selaku Ketua Tim Pelaksana Program dari Universitas Saintek Muhammadiyah menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari Istimewa bagi Universitas Saintek Muhammadiyah karena pada hari ini USM menghadiri kegiatan penandatangan kontrak kerjasama dengan Kemendikbudristek dalam program pembuatan video microlearning.
“Hari ini merupakan hari Istimewa bagi Universitas Saintek Muhammadiyah karena hari kami dari perwakilan USM melakukan kontrak kerjasama dengan Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Kemdikbudristek dalam pembuatan video microlearningnya yang nantinya akan diakses oleh lebih dari tiga juta guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah se-Indonesia melalui Aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM),” ungkap Ridha yang juga merupakan Kaprodi Sains Komunikasi USM.
Ridha juga menyampaikan bahwa penerima program ini hanya ada sepuluh PTS se-Indonesia yang mayoritas adalah PTS dengan akreditasi Unggul dan USM merupakan satu-satunya perwakilan dari perguruan tinggi Muhammadiyah yang menerima program ini.
“Istimewanya juga karena yang menerima program hanya sepuluh PTS saja se-Indonesia dan kami menjadi satu-satunya perwakilan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) meskipun USM bisa dikatakan masih berusia dua tahun menyandang status Universitas dan tidak main-main Sembilan Universitas lainnya merupakan perguruan tinggi yang memiliki akreditasi Unggulan diantaranya UPH, UMN, Universitas Widyatama, Universitas Telkom, BINUS dan beberapa Universitas lainnya,” lanjut Ridha.
Terakhir Ridha menyampaikan bahwa dalam mencapai tahap ini tim dari USM sudah menunjukkan kerjasama dalam menuntaskan syarat yang dibutuhkan.
“Tentunya sampai ke tahap ini kita sudah melalui proses yang panjang namun karena didukung oleh tim yang solid dari USM akhirnya kita dapat melalui berbagai proses sampai penandatanganan kontrak dan kami berharap kontrak kerjasama ini menjadi menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika USM untuk bersama berkolaborasi untuk lebih memajukan Universitas Saintek Muhammadiyah,” pungkas Ridha.
Pada kegiatan ini USM mengutus empat orang perwakilannya yaitu Imam Suprapta selaku Wakil Rektor I USM, Muhammad Ridha selaku Ketua Pelaksana, Tengku Faisal selaku Line Produser dan Dewi Sahara Nasution selaku Administrasi Keuangan.
Komentar