Tokoh Perempuan Towuti Nilai Dampak CSR PT Vale Makin Menurun

LUTIM, ANGKASA NEWS– Tokoh Perempuan Lingkar Tambang PT Vale di Towuti, Mimi ikut angkat bicara terkait bocoran survey internal PT Vale tahun 2022, bahwa secara umum dukungan komunitas desa terhadap aktivitas bisnis PTV Indonesia masih rendah.

“Coba kita bayangkan, dari tahun 19 sekian, hingga tahun 2023 adakah jejak yang tersimpan dari PT INCO hingga PT Vale dalam penanganan CSR yang selama ini berganti nama terus menerus,” ujar Mimi kepada Angkasa News, Rabu, 15 Februari 2023.

Menurut kacamata Mimi, setiap berganti nama itu mempengaruhi sistem kebijakan. Yangmana dampaknya bukan semakin baik tapi semakin menurun. “Saya sebagai masyarakat awam melihat itu,” jelas Mimi

Coba tilik kembali agar apa yang Mimi lihat ini, bisa menjadi lebih baik lagi untuk kemakmuran kaum rentan di sekitar lingkar tambang ini.

Dulu masyarakat banyak mengetahui apa-apa saja kebijakan CSR. Tapi sekarang masyarakat makin awam prosedur program CSR.

Lanjut Mimi, Info desa tentang CSR tidak banyak menyentuh ke masyarakat.
“Saya kurang tahu, apakah desa yang tidak mengetahuinya atau desa turut serta. Seperti di grup dusun saya ini tidak pernah memberi info tentang CSR,” kata dia.

Jadi Mimi minta, agar jangan hanya menyarankan kepada PT Vale, tapi coba dobrak melalui lembaga legislatif agar hal-hal ini tidak berlarut-larut.

Terpisah, Pemegang Mandat Adat Pancai Pao, Abidin Arief To Pallawarukka SH melalui press rilisnya, Kamis, (16/02/2023), kembali angkat bicara terkait bocoran survei internal PT Vale.

Menurutnya, pihak managemen tidak usah panik dengan adanya bocoran survey. “Sebab tujuan kami angkat bicara merupakan pesan bijak agar pihak Vale lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan di Tana Luwu,” ujarnya.

Lanjut, di Vale yang bekerja banyak keluarga sahabat serta kenalan. Apabila mereka sudah merasa tersakiti tentu apa yang disampaikan bukan suatu yang sulit untuk terjadi. Jangan sampai ada kejadian, baru mau berhati-hati. Sebab tidak ada lagi gunannya jika gejolak sudah muncul.

“Selaku tokoh adat kami tidak mudah langsung bertindak karena kami tidak punya maksud tertentu. Tapi tujuan kami adalah berbuat kebaikan agar semua bisa jadi baik utamannya pada diri kami sehingga kami selalu banyak berbicara dalam menyampaikan pesan,” tambahnya.

Masyarakat menyadari jika managemen konflik dirawat dengan baik dalam memuluskan tujuan tertentu janganlah menggunakan taktik politik pemilu atau pilkada. Ada maunya baru masyarakat disayangi. Setelah selesai mereka ditinggalkan secara perlahan atau secara terang terangan.

“Seperti komentar notaris senior Alex Sambenga bahwa ada maunya baru program masyarakat dibuat dgn berbagai cara. Setelah kontrak ditambah masyarakat mulai diabaikan,” pungkasnya.

Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy yang dikonfirmasi terkait bocoran survey tersebut melalui pesan WA, tidak memberi jawaban atau penjelasan, hingga berita ini ditayangkan. (ari)

Komentar