Soal Tanah Old Camp, Vale Dituding Biang Kerok Masalah

SOROWAKO, ANGKASA NEWS–Pemegang Mandat Adat Pancai Pao, Abidin Arief To Pallawarukka sebagai tokoh adat Tana Luwu, ikut menanggapi soal kisruh tanah di Old Camp, Sorowako.

Menurutnya, keberadaan warga asli lokal tidak kunjung mendapat kepastian pemberdayaan dengan keberadaan PT. Vale Sorowako Indonesia

“Sesama asli lokal yang ribut dikarenakan managemen konflik terpelihara. Harusnya pihak managemen PT. Vale punya rasa malu jika ada gejolak yang muncul di area pemberdayaan lingkar tambang,” ujar Abidin Arief, Kamis, (08/03/2023).

Tapi ini malah aneh karena terkesan justru membuatkan masalah penduduk asli lokal agar tidak pernah mereka akur.

Salah satu indikator menuding Vale sebagai biang kerok karena tidak adanya transparansi terhadap pemerintah setempat terlebih kepada masyarakat asli lokal.

Apakah nanti terjadi pertumpahan darah baru pihak Vale mau lakukan cara transparansi terhadap masyarakat asli lokal.

“Selain itu, kami juga punya indikator tentang bocoran hasil survey bahwa selama ini pihak Vale banyak melakukan pembohongan terhadap publik,” ujarnya.

Tuntutan 13 point saja yang dilakukan Pemkab Luwu Timur sampai saat ini masyarakat tidak tahu apa saja yang direalisasikan serta kepada siapa saja direalisasikan. Karena sampai saat ini tidak terlihat kemajuan namun yang muncul adalah kemunduran, yang bisa menjadi malapetaka buat masyarakat banyak.

Selain itu juga disayangkan pihak pemerintah jangan terlalu sibuk tapi kesibukannya tetap tidak menjadi tolak ukur penyeselesaian masalah.

Dari sekian permasalahan yang ada diarea lingkar tambang, tidak ada satupun yang bisa dianggap tuntas sehingga masyarakat tidak kunjung merasa tenang dalam menjalani kehidupan sehari harinya.

Kemana para wakil rakyatnya dan kemana para penegak hukumnya sehingga area lingkar tambang PT. Vale seakan tidak punya pemerintah.

Humas PT Vale, Bayu yang dikonfirmasi, Rabu (08/03/2023), tidak memberikan jawaban kepada wartawan Angkasa News. (ari)

Komentar