Respon Dorongan Keluarga, Abidin akan Maju Caleg tanpa Money Politik

PALOPO, ANGKASA NEWS– Dorongan masyarakat agar maju bertarung di Pileg 2024 direspon positif Abidin Arief SH. Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat untuk maju menjadi wakil rakyat di DPRD Palopo.

Abidin, yang juga Pemegang Mandat Adat Pancai Pao ini, mempertimbangan dorongan rumpun keluarga untuk maju Caleg pada Pileg 2024 tanpa money politik.

Apalagi, dukungan keluarga dan masyarakat berasal dari hati nurani mereka. Sehingga dirinya optimis, tanpa menempuh jalur haram money politic pun, mereka tetap solid memberikan suaranya di Pileg 2024 mendatang.

Sebab menurut Abidin, praktek money politic adalah bentuk kurangnya kapasitas diri yang dapat dilihat masyarakat. Sehingga harus membeli suara masyarakat.

“Saya ini mantan kader Parpol, bahkan pernah menduduki posisi strategis di parpol sejak awal pesta demokrasi dilakukan di NKRI ini. Kami sama sekali tidak pernah mendapatkan pendidikan politik dengan cara menyengsarakan rakyat,” tegasnya, Rabu, 7 Juni 2023.

Sebab, kata Abidin, caleg yang melakukan money politic sudah pasti tidak punya itikad baik, apalagi ide atau gagasan dalam membawa amanah rakyat untuk kesejahteraan.

“Negara kita ini sangat kaya sumber daya alam, terlebih sumber daya manusianya, namun terkesan masyarakat masih banyak yang tidak merasakan kenikmatan hidup dalam bernegara,” tandas Abidin.

Padahal, kata dia, negara telah menyiapkan segalah fasilitas sarana dan prasarana dalam mendapatkan kesejahteraan hidup untuk rakyat keseluruhan.

“Tentu hal itu terjadi salah satu penyebab kegagalan dalam memilih pemimpin, dikarenakan yang masyarakat pilih bukan calon pemimpin yang tulus untuk berbuat demi kemaslahatan ummat. Tapi yang dipilih adalah calon pemimpin yang pura-pura berbuat baik demi memenuhi kebutuhannya,” tandas mantan Korwil Hanura Luwu Raya era kepemimpinan Wiranto ini.

Menurutnya, calon pemimpin pasti tidak ingin menghalalkan segala macam cara untuk merebut kemenangan. Sebab dia punya ilmu dan pengetahuan dalam mengemban amanah besar yang rakyat titipkan kepadanya.

“Salah satu contoh yang kita lihat saat ini di Kota Palopo, yang termasuk minim sumber PAD, namun mampu mendapatkan APBD yang signifikan, sehingga pemerataan pembangunan terlihat di sembilan kecamatan, sampai pada tingkat 48 kelurahan. Ini dibuktikan dengan data survey BPS, jika Palopo merupakan kota kecil, namun pembangunan yang cukup cepat dan pesat, sehingga membawa masyarakatnya dalam kehidupan sejahtera berada pada peringkat kedua di Sulsel dari Kota Makassar,” jelas Abidin.

Tentu, kata dia, pencapaian kesuksesan ini dikarenakan salah satunya kemampuan pemimpinnya. HM Judas Amir, sebagai Walikota Palopo, mampu mengelola APBD pro rakyat.

“Jika kita mendengar di daerah ada riak yang belum tersentuh bantuan sosial atau hal yang lain, itu salah satu faktor kelemahan wakil rakyatnya, karena tidak mampu melakukan fungsinya sebagai wakil rakyat, yakni fungsi pengawasan,” jelasnya.

Menurut Abidin, eksekutif tidak boleh langsung disalahkan, tapi yang lebih terpenting harus lebih dulu bertanya pada diri masing-masing, apakah sudah benar saat memilih wakil rakyat atau karena telah memilih wakil rakyat karena diberi uang.

“Dengan demikian, pada kesempatan ini, saya mengingatkan kita masih banyak waktu untuk menentukan figur yang akan mewakili aspirasi kita. Ini bukan pemilihan keluarga atau pemilihan tokoh agama serta tokoh adat dan pemilihan suku. Tapi harus kita pahami bersama bahwa Pemilu adalah pemilihan wakil rakyat, sehingga jangan sampai kita salah dalam menentukan pilihan,” ujar Abidin.

Untuk itu, Abidin mengajak untuk memilih keluarga, sahabat atau kenalan karena kapasitas, bukan karena isi tas.

“Tidak boleh kita kalah dari pemikiran orang bodoh yang licik, yang hanya bisa meracun kita dengan money politic. Pilihan kita akan menghancurkan diri kita secara turun temurun. Kita harus menjadi pemilih cerdas. Jangan mau menggadaikan suara kita dengan uang ratusan ribu untuk nasib kita lima tahun,” imbuh Abidin. (rls)

Komentar