MAKASSAR, ANGKASA NEWS– Keluarga pasien merasa keberatan dengan adanya perlakuan oleh oknum dokter Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) DADI Prov. Sulsel dengan tidak adanya penanganan serius oleh pihak rumah sakit bagian Stroke Center.
Menurut keterangan pasien, sejak dari hari Rabu 10 Juli 2024 masuk di RS Dadi dan baru hari Senin dokter datang memeriksa. Naasnya, tanpa keterangan dan penanganan apapun pasien diarahkan untuk pulang.
Zul Jalali Wal Ikram dalam hal ini sebagai keluarga korban merasa kecewa dengan sikap dokter ditambah dengan nada suara yang tinggi.
“Ini perlu dievaluasi dan ditindaki sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi, kasian juga pasien jauh-jauh dari kampung terus mendapatkan perilaku seperti ini,” Ucap Zul Jalali, Selasa (16/7/2024).
Di sisi lain, setelah kabar tersebut menjadi sorotan dan perbincangan, ternyata sering terjadi hal serupa.
“Banyak pengakuan dari masyarakat yang juga tidak mendapatkan pelayanan yang baik karena hanya menggunakan BPJS gratis/KIS,” tambah Zul.
Kali ini, pasien menderita gejala struk ringan dan dianjurkan untuk melakukan operasi karena terlihat tulang patah di bagian lengan. Padahal yang diinginkan keluarga pasien adalah dokter saraf yang harusnya menangani tetapi tidak ditindaki.
“Kami juga heran karena kami belum mengetahui spesifikasi penyakitnya bagaimana karena dokter yang menangani tidak memeriksa sama sekali, kami sudah lama menunggu giliran dokternya datang kami disuruh pulang,” tutur keluarga korban.
Zul Jalali menegaskan akan menindaklanjuti persoalan ini bagaimana tentang standar pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kami akan menindaklanjuti pelayanan yang tidak memanusiakan ini,” tegas Zul yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Wilyah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulsel yang juga menjabat sebagai Presidium Nasional ILMISPI Se-Indonesia wilayah Pulau Sulawesi.
Komentar