ANGKASANEWS, MAMASA, 5 Oktober 2025 — Realisasi program pupuk gratis yang dijanjikan Pemerintah Kabupaten Mamasa justru menimbulkan keluhan dari para petani. Di lapangan, proses pembukaan rekening bank sebagai syarat pencairan bantuan dinilai lambat dan berbelit, membuat banyak petani harus mengeluarkan biaya tambahan.
Seorang ketua kelompok tani mengaku sudah tiga hari bolak-balik ke Bank Sulselbar Mamasa untuk mengurus pembukaan rekening, namun belum juga selesai.
“Saya sudah habis biaya ratusan ribu untuk urus ini, tapi sampai sekarang belum berhasil buka rekening,” ujarnya, Senin (5/10/2025).
Berdasarkan pantauan media ini, pelayanan di Bank Sulselbar Mamasa memang berjalan lambat.
Awalnya hanya satu petugas yang menangani ratusan berkas kelompok tani, dan baru belakangan ditambah satu orang lagi. Namun, tambahan petugas itu belum mampu mempercepat proses pelayanan.
Lambatnya pelayanan ini bahkan memicu protes dari salah seorang anggota kelompok tani kepada petugas satpam bank.
“Saya sudah dari pagi menunggu, tapi jangan sampai saya tidak dilayani lagi karena nomor antrian saya urut 60,” ujarnya dengan nada kesal di depan petugas keamanan.
Para petani menilai koordinasi antara Dinas Pertanian Mamasa dan pihak bank tidak berjalan baik.
“Hari ini seharusnya saya di sawah, bukan di bank. Katanya pupuk gratis, tapi kenyataannya malah keluar biaya dan tenaga,” keluh seorang kelompok tani lainnya.
Para petani berharap pemerintah daerah segera memperbaiki mekanisme agar bantuan benar-benar terasa manfaatnya tanpa menambah beban bagi penerima.
“Petani tugasnya bertani, bukan urus surat dan rekening. Kalau mau bantu, tolong jangan persulit,” ujar seorang petani dengan nada kecewa.
Program pupuk gratis yang semestinya menjadi solusi kini justru menimbulkan keresahan akibat birokrasi berbelit dan pelayanan bank yang dinilai lambat.







Komentar