Oknum Managemen PT Vale Jangan Kelabui Masyarakat

SOROWAKO, ANGKASA NEWS– Pihak PT Vale selalu menyampaikan ke publik bahwa perhatian perusahaan kepada masyarakat lingkar tambang dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) sudah baik. Nyatanya hal itu hanya isapan jempol belaka

Karena berdasarkan data survey Pelibatan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Engagement) PT Vale Indonesia Tbk. (PTVI) pada 2022 lalu, secara umum dapat diinterpretasikan bahwa dukungan komunitas desa terhadap aktivitas bisnis PTV Indonesia masih rendah.

”Berdasarkan bocoran survei pada tahun 2022 yang kami miliki, ternyata hasil responden tidak banyak memberi tingkat kepuasan masyarakat terkait kinerja para stake holder di beberapa departemen,” jelas Pemegang Mandat Adat Pancai Pao, Abidin Arief To Pallawarukka SH melalui press rilisnya, Senin (13/02/2023).

Ada beberapa menjadi catatan buruk sehingga dinamika protes terhadap perusahaan dalam bentuk demo masih sering terjadi.

”Berdasarkan data survey valid yang kami pegang catatan kinerja para stakeholder di beberapa departemen,” kata Abidin.

Adapun hasil survei secara umum dapat diinterpretasikan bahwa dukungan komunitas desa (sebagaimana yang direpresentasikan oleh sampel survey) terhadap aktivitas bisnis PTVI masih rendah. Hasil survey kualitatif menunjukkan bahwa Hasil ini memiliki kaitan yang berat dengan issue-issue sosial terkait PTVI yang tengah berkembang di kalangan masyarakat. Antara Lain:

1. Maraknya demo yang menuntut peningkatan serapan tenaga kerja lokal dan kontraktor lokal.
2. Dampak terhadap masyarakat khususnya suku-suku lokal.
3. Pembandingan efektifitas PKPM dan PMDM diantara masyarakat.
4. Kualitas Interaksi antara Staff dan Konsultan PTVI dengan masyarakat.
5. Partisipasi masyarakat dalam Program PPM PTVI.

Berikut persepsi responden terhadap PTVI sebagai berikut;
– Trasparansi atau keterbukaan publik: 57% setuju.
– Pertimbangan keputusan PTVI memperhitungkan kepentingan stakeholder: 50% setuju.
– Kepuasan terhadap hubungan yang terbina: 29% setuju.
– Kepuasan dalam berinteraksi dengan PTVI, sebagian besar memberi respon negatif: tidak setuju 35% dan sangat tidak setuju 7%.
– Perlakuan yang adil oleh PTVI: 18% setuju.
– Sikap PTVI terhadap masukan dari masyarakat: 56% setuju.
– Dukungan PTVI terhadap masyarakat: 39% setuju
– Pengambilan Keputusan PTVI Berdampak pada Masyarakat respon positif: 31%.


Lanjut Abidin, kami sebagai tokoh adat Tana Luwu berpesan agar silahkan pihak perusahaan khususnya PTVI Sorowako mengambil keuntungan sebesar besarnya tapi jangan sampai melanggar aturan di republik ini. Apa lagi sampai merugikan masyarakat utamanya lokal yang ada di area pemberdayaan lingkar tambang. Bagaimanapun rakyat adalah aset negara yang sangat mulia di hadapan ALLAH.

Selain itu kami juga ingatkan bahwa Tana Luwu punya jejak sejarah revolusi sosial dimana yang namanya gerakan DI/TII. Jangan sampai kembali terulang karena ulah ketidakadilan yang dirasakan masyarakat sebab kesenjangan hidup masyarakat lokal semakin hari semakin merasa dihilangkan hak-haknya sehingga terjadi keributan yang sulit diatasi.

Seperti yang diungkapkan Mantan Wapres Republik Indonesia, Jusuf Kalla di salah satu media online, agar kedepan konflik sosial dapat dimigitasi mengingat potensi komplik sudah sangat mengancam stabilitas ekonomi daerah maupun nasional seperti yang terjadi di Morowali Utara, baru-baru ini.

Kami tidak ingin keberadaan perusahaan PT Vale di Tana Luwu menjadi sumber permasalahan dikarenakan ulah oknum pemangku kepentingan. Para top managemen sebaiknya jangan hanya berpikir keuntungan perusahaan saja atau memperhatikan orang-orang tertentu.

”Sebaiknya turun langsung mendengarkan keluh kesah masyarakat agar kehadiran perusahaan khususnya PT Valie Indonesia di Sorowako memberi kesejahteraan yang secara merata agar hadirnya perusahaan dapat menjadi berkah dalam kehidupan masyakat khususnya Wija To Luwu yang berdampak langsung dengan volusinya,” tutup Abidin.

Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy yang dimintai tanggapannya melalui pesan WA, tidak memberi jawaban atau penjelasan hingga berita ini ditayangkan Senin malam. (ari)

Komentar