MIND ID Siap Ambil Alih Vale

JAKARTA, ANGKASA NEWS– Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID memberikan kabar terbaru terkait progres pengambilalihan sejumlah saham (divestasi) PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan negosiasi dengan Vale Canada Ltd dan Sumitomo terkait pengambilan divestasi saham milik perusahaan asing tersebut di PT Vale Indonesia.

“Jadi kita masih dalam tahap negosiasi dengan Vale dan Sumitomo. Masih berlanjut. Itu yang bisa saya sampaikan,” ungkapnya pada acara “Nickel Conference 2023” CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Dia menyebut, pengambilan saham di PT Vale Indonesia ini merupakan mandat dari Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, upaya perusahaan untuk mengambil divestasi ini menurutnya turut didukung oleh sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Kementerian BUMN.

Terkait porsi besaran divestasi saham yang akan diambil, Handi mengungkapkan, dirinya belum dapat mengungkapkan lebih rinci. Namun, ia hanya menegaskan bahwa perseroan diminta untuk menjadi pengendali atas Vale Indonesia.

“Saya nggak bisa komen dulu. Perlu koordinasi pandangan dari pemegang saham. Jadi kan gini, memang mandatnya dari pemerintah yang sudah ditetapkan oleh rapat terbatas kabinet oleh Presiden adalah kita melakukan akuisisi untuk mengambil porsi saham mayoritas dan bisa melakukan konsolidasi keuangan, itu sedang kita tempuh,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong agar PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bisa dalam kendali pemerintah melalui divestasi saham yang akan diambil oleh Holding BUMN pertambangan MIND ID. Pasalnya, MIND ID baru memiliki saham di Vale Indonesia sebesar 20%.

Sementara itu, Vale Canada Limited, sebagai pengendali Vale Indonesia, masih memegang 43,79%. Lalu, Sumitomo Metal Mining Co Ltd 15,03%, dan sisanya publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) 21,18%.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, keinginannya untuk menjadi pemegang saham pengendali Vale melalui MIND ID masih dalam proses diskusi dan negosiasi. Hal itu seiring dengan berakhirnya kontrak karya perusahaan itu pada tahun 2025.

Erick menegaskan, pihaknya siap mengambil saham Vale. Apalagi, saat ini kemampuan keuangan BUMN sangat mendukung.

“Ya berapa pun. BUMN punya duit loh. Jangan dibilang BUMN nggak punya duit sekarang. Kita punya net income aja kurang lebih Rp 250 triliun. Jadi ada uangnya,” ujarnya, dikutip Kamis (20/7).

Erick juga menyebut, Vale yang beroperasi dalam jangka waktu yang lama di Tanah Air, namun tidak mempercepat investasinya. Hal itu baru dilakukan setelah nikel menjadi primadona.

Selama ini, bijih nikel hanya dapat diolah di dalam negeri menjadi bentuk setengah jadi seperti feronikel dan nikel pig iron. Kemudian, produk tersebut diekspor langsung ke negara tujuan untuk diolah menjadi produk industrialisasi, yang tentunya memberikan keuntungan berlipat ganda bagi negara tujuan.

“Vale sudah berkecimpung lama di Indonesia, tidak mempercepat investasinya, baru sekarang ketika nikel meledak, baru,” sebutnya.

Erick menyayangkan terkait Vale yang baru menggenjot investasinya setelah nikel naik daun. Padahal, hilirisasi sangat diperlukan untuk menambah nilai produk ekspor Indonesia.

“Coba dari dulu gitu. Masa hilirisasi ini kita terhambat puluhan tahun, kita mengirim yang namanya barang mentah ke seluruh dunia. Kapan kayanya kita? Nah jangan sampai kembali ketika momentum ini besar, baru berlomba-lomba, ya nggak ada komitmenlah. Kan kita harus juga punya target-target buat bangsa kita,” ungkapnya. (int)

Komentar