Masyarakat Minta PT BMS Prioritaskan Warga Bua, JK: Smelter akan Serap 85 Persen Pekerja Lokal

LUWU, ANGKASA NEWS– Puluhan Pemuda yang tergabung dalam Rumpun Pemuda Bergerak (RPB) kecamatan Bua, Kabupaten Luwu menggelar aksi unjuk rasa.

Unjuk rasa ini bertepatan dengan 1 Juni 2023 hari Lahir Pancasila dan berlangsung di perbatasan Luwu – Palopo serta di depan Perusahaan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS).

Diberitakan IDEAtimes.id, dalam aksinya, puluhan pemuda dan masyarakat itu meminta PT BMS agar memprioritaskan warga Bua dalam perekrutan tenaga kerja.

“Kami juga meminta pihak PT BMS agar melakukan penerimaan secara adil dan transparan, tidak ada praktik kotor dengan sengaj menumpuk berkas para pelamar.” ungkap salah satu orator.

Para pemuda ini juga meminta agar pemerintah kabupaten Luwu meningkatkan Upah Minimum Regional (UMR).

“Pemerintah juga harus memfungsikan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mengasah kemampuan pemuda terkhusus hal pertambangan.” tegas mass aksi.

Selain itu, mereka mendesak Dinas Kependudukan dana Catatan Sipil (Disdukcapil) Luwu agar tidak menggampangkan kepengurusan E-KTP untuk pindah domisili ke Kecamatan Bua.

Aksi yang berlangsung selama tiga jam lebih membuat jalan trans Sulawesi Luwu – Makassar mengalami kemacetan.

Sebelumnya, Owner BP BMS, Jusuf Kalla (JK) saat meninjau pembangunan smelter nikel PT BMS di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Senin 28 Maret 2022 lalu, menyatakan, smelter ini nantinya akan menyerap sebanyak 85 persen pekerja lokal, sesuai dengan strata pendidikan dan keahlian.

“Dan dari luar kita gunakan yang sudah berpengalaman, supaya bisa memberikan pengalamannya kepada masyarakat setempat,” jelasnya. (int)

Komentar