Muhammad Kamil selaku Jendral Lapangan mengatakan, ini gaungan kebenaran dalam simpul PP IPMIL Luwu menjadi bentuk perjuangan dalam mengawal kasus hutang Pemkab Luwu senilai Rp43 miliar yang sampai hari ini, belum ada kejelasan dari BPK Sulsel.
“Kami meminta BPK RI Sulsel transparansi pengalokasian dana Rp43 miliar setelah beberapa minggu lalu, Pemerintah Kab. Luwu telah menyerahkan laporan pertanggungjawaban keuangan daerah ke BPK RI Sulsel,” ujar Kamil.
Ada kemungkinan bahwa ketika BPK tidak mentransparansikan hal di atas berindikasi ada kongkalikong Pemkab. Luwu dengan BPK RI Sulsel. Yakin dan percaya bahwa gaungan-gaungan kebenaran akan terus konsisten dan IPMIL pastikan derakan selanjutanya akan lebih massif.
Jarji Zaidan selaku Kordinator Lapangan mengatakan, gerakan ini merupakan tindak lanjut dari gerakan sebelumnya dan bentuk konsistensi dalam mengawal kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh mantan Bupati Luwu.
Diapun mengajak kepada seluruh lembaga mahasiswa yang berasal dari Kab. Luwu untuk ikut dalam gerakan ini. Sebab gerakan ini merupakan gerakan melawan perbuatan kebatilan yang ada di Kab. Luwu. Terakhir dia mengatakan, IPMIL akan tetap terus bergerak sampai kasus ini tuntas. (fhm)
Komentar