LUTIM, ANGKASA NEWS– Hembusan issue yang cukup tajam, Gerindra menyiapkan beberapa kadernya untuk ikut jadi penantang Budiman pada Pilkada Lutim 2024. Salah satu nama berhembus yakni Marjono dan Sarkawi Hamid semua disiapkan sebagai Balon Bupati Lutim.
Terpisah dengan percakapan Abidin Arief selaku Pengamat Politik Lokal Tana Luwu juga mantan Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Hanura Lutim era Wiranto saat dihubungi melalui phone selulernya, Rabu, 17 April 2024 menyampaikan, jika kader Gerindra yang paling tepat adalah Sarkawi Hamid dipaketkan Andi Baso Makmur akronim ABM untuk jadi penantang petahana.
Tidak bisa dipungkiri kekuatan Budiman saat ini hanya merupakan simbol bupati. Legitimasinya sangat lemah di masyarakat karena Budiman dianggap Bupati gagal mengayomi masyarakatnya. Juga dianggap lupa kacang akan kulit.
”Padahal menurut hemat pribadi kami, Budiman punya potensi besar sebagai petahana untuk lebih mudah menempuh kemenangan periode keduanya namun Dimata masyarakat dianggap gagal bahkan terkesan petahana lemah tidak punya kharismatik,” jelasnya.
Saat ini, IBAS merupakan penantang Budiman sangat menonjol di Pilkada Lutim. Masyarakat beranggapan jika IBAS jauh hari sudah sangat siap menghadapi perhelatan Pilkada. Sementara Budiman semakin hari semakin bingung menjalani waktu yang makin hari makin tidak terasa.
Sibuk membuat pencitraan berbagai macam cara namun tidak menjadi lirikan masyarakat. Justru Budiman terkesan jadi bupati kebencian. Seorang bupati kalau sudah terlanjur tidak disenangi masyarakatnya tentu sulit memuluskan kelanjutan periode kali keduanya.
Contoh saat Basmin Mattayang ikut Pilkada Luwu pada periode keduanya. Harus berlapang dada menerima kekalahannya saat penantangnya Andi Mudzakkar berpasangan Syukur Bijak.
Begitupun dengan Arifin Junaedi harus kandas menjadi bupati pada periode keduanya. Kejadian inilah semua yang bisa jadi salah satu barometer dalam membuat kesimpulan saat ini jika gerakan Budiman terkesan bakal jadi petahana lemah.
Bahkan Budiman dianggap bupati tidak sesuai kata dan perbuatannya banyak janji yang tidak mampu direalisasikan
Apalagi daerah wilayah pemberdayaan PT. Vale, Budiman justru terkesan di mata masyarakatnya melakukan pembiaran perpecahan asli lokal agar mereka tidak punya kekuatan dalam memperjuangkan hak-hak asli lokal.
Kalaupun Budiman sibuk memberikan bantuan sana sini. Masyarakat tidak merasa diberati sebab memang kewajiban pemerintah melayani agar masyarakat dapat hidup sejahtera. Malah bantuan itu dianggap kurang karena Luwu Timur merupakan salah satu daerah terkaya di Sulsel yang punya sumber PAD terbesar setelah Kota Makassar.
”Kami hanya sebatas menyampaikan tentang kondisi lutim saat ini. Tentu kami tidak ingin sekedar berpolemik karna Budiman secara pribadi sangat baik bahkan beliau banyak membantu,” ujarnya.
”Hal ini kami sampaikan agar Budiman beserta tim penggeraknya sesegera mungkin introspeksi atau lakukan evaluasi agar jangan dipermalukan di Pilkada. Seperti pepatah bijak, lebih sulit mempertahankan dari pada merebut,” pungkas Abidin Arief SH yang juga dikenal selaku Pemegang Mandat Adat Pancai. (fhm)
Komentar