DPRD Luwu Utara Temui Pj. Gubernur, Bahas Penyelesaian Banjir Berkelanjutan

MAKASSAR, ANGKASA NEWS– Banjir berkelanjutan yang menimpa beberapa wilayah di Kabupaten Luwu Utara menjadi perhatian seluruh pihak, khususnya oleh para pemangku kebijakan.

Pada Jum’at (31/1/2025) DPRD Luwu Utara melakukan kunjungan di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), guna melakukan koordinasi dalam penanganan banjir.

Akibat dari aliran sungai Baliase ke sungai Masamba menyebabkan kapasitas daya tampung sungai Masamba tidak mampu lagi dalam menampung debit air, sehingga menyebabkan banjir dan kerugian bagi masyarakat terdampak, terutama Petani di sekitaran hulu sungai.

Diketahui terdapat 5 wilayah di Kabupaten Luwu Utara yang terdampak luapan banjir secara berkelanjutan, yakni Desa Giri Kusuma, Desa Pute Mata, Desa Petta Landung, Desa Malangke dan Desa Pattimang.

Ketua DPRD Luwu Utara, Amir Machmud mengatakan kunjungan yang dilakukan bersama rombongan merupakan tindak lanjut dari Rapat koordinasi (Rakor) yang dilakukan pihaknya bersama stakeholder terkait beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan kunjungan tersebut menuai respon positif oleh Pj. Gubernur Sulsel.

“Alhamdulillah pertemuan bersama Pj. Gubernur Sulsel di Rujabnya menghasilkan komitmen dalam penyelesaian banjir yang ada. Adapun item kesepakatan tersebut, yakni menurunkan Excavator amfibi dan solusi jangka panjang penanganan banjir akan di kawal sampai ke Kementrian,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).

Legislator Partai Golkar ini berharap semoga di kesepakatan tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu dekat, apalagi Pj. Gubernur didampingi Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani telah melakukan kunjungan di beberapa titik dan membahas penangan banjir secara serius. Dampak banjir ini bukan hannya terdampak terhadap lahan pertanian milik warga, namun turut melibas pemukiman.

“Insya Allah kita akan mulai dengan penurunan Excavator amfibi, semoga bisa memperbaiki dan menutup tanggul yang jebol dengan kokoh,” kata Amir.

Terpisah Pj. Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry menekankan bahwa Pemerintah Provinsi juga akan berupaya agar penanganan banjir di Luwu Utara segera mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat.

“Ini memang merupakan tujuan kami untuk berkunjung, dimana produksi beras dan hasil pertanian yang melimpah dilanda banjir. Kami juga berupaya akan mendorong Kementerian PU dan Kementerian Pertanian walaupun sebenarnya pada Rakor kemarin kita mengerti kondisi Kementerian PU, namun sekiranya dibuatkan suratnya dulu secara bertahap, ini bagian dari ikhtiar bersama mudah-mudahan Petani kita juga tidak patah semangat terhadap kondisi yang ada,” terang Prof. Fadjry dilansir dari BBWS Pompengan Jeneberang.

Sementara Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pompengan Jeneberang, Nalvian memaparkan kronologis kejadian banjir dan upaya yang telah dilakukan oleh Balai, serta rencana penanganan darurat secara berkelanjutan.

“Pihak kami sudah melaksanakan penanganan darurat dengan membangun tanggul pada Tahun 2022, 2023 dan 2024. Kami mencoba mengatasi aliran air agar bisa kembali seperti semula dengan penanganan jangka pendek melalui kegiatan tanggap darurat, memanfaatkan peralatan dan bahan banjiran yang tersedia di Balai,” paparnya.

Namun demikian, Balai akan tetap berupaya melakukan penanganan secara maksimal, karena penangan sebelumnya hanya bersifat tanggap darurat.

“Ini belum memberikan hasil yang maksimal, dikarenakan kegiatan ini merupakan penanganan darurat yang sifatnya tidak permanen, dimana kami hanya menggunakan dana darurat saja, semoga kedepan bisa ditangani secara permanen,” tandas Nalvian.

Pada kunjungan DPRD Luwu Utara terhadap Pj. Gubernur Sulsel, turut hadir Ketua Komisi II, Andi Sukma, dan Anggota DPRD lainnya, Suaib Sain Latif dan Jamal. (red)

Komentar