Dorong RUU Daerah Kepulauan Masuk ke Dalam Prolegnas Prioritas, Ketua DPD-RI Terima Aspirasi GMNI

JAKARTA, ANGKASA NEWS– Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) diterima di kantor Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Sultan Bachtiar Najamudin.

Dalam pertemuan itu, Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi menyampaikan harapannya agar Ketua DPD-RI mendorong kembali RUU Daerah Kepulauan masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas.

Disampaikan Imanuel memperjuangkan RUU Daerah Kepulauan menjadi Undang-undang merupakan bagian amanat dari Kongres GMNI yang terakhir kali dilaksanakan di Kota Ambon.

Dirinya yang terpilih di Kongres tersebut sebagai Ketua Umum didampingi Sujahri Somar sebagai Sekjen, menilai amanat Kongres GMNI itu masih relevan untuk diprioritaskan dalam proses legislasi.

“Berangkat dari amanat Kongres Ambon hingga sampai saat ini, kami masih menilai pemerataan dan kemandirian daerah atau ide Indonesia sentris serta menjadi poros maritim dunia dapat terlaksana ketika daerah-daerah dapat membangun daerahnya dengan keunikan atau daya yang dimiliki oleh daerah itu sendiri, khususnya yang berciri kepulauan,” kata Imanuel, kepada awak media, Jumat (7/2/2025).

DPP GMNI pada menegaskan bahwa perlunya RUU Daerah Kepulauan masuk kembali pada Prolegnas Prioritas periode ini.

“Tetapi bukan hanya sekedar direkomendasikan pada Prolegnas Prioritas, namun dapat disahkan menjadi Perundang-undangan,” harapnya.

Gagasan sebagaimana disampaikan DPP GMNI disambut baik oleh Ketua DPD-RI, Sultan Bachtiar Najamudin.

Bachtiar menyatakan salah satu RUU yang diperjuangkan DPD-RI untuk masuk Prolegnas Prioritas adalah RUU Daerah Kepulauan. RUU Daerah Kepulauan sendiri merupakan RUU inisiatif DPD-RI.

Pembentukan UU Daerah Kepulauan ditujukan untuk mempercepat pembangunan di daerah-daerah yang memiliki gugusan pulau-pulau atau biasa disebut sebagai daerah kepulauan.

Selain menyambut baik perjuangan DPP GMNI mengawal pembentukan UU Daerah Kepulauan, Sultan Bachtiar Najamudin juga menyampaikan dan harapannya agar kaum muda seperti kelompok mahasiswa turut andil dalam praktik politik. Dirinya menyampaikan memiliki mimpi untuk melihat demokrasi Indonesia yang lebih baik.

Bachtiar menilai kontestasi politik saat ini memiliki biaya yang sangat tinggi sehingga menyebabkan orang-orang memiliki kualitas dapat dikalahkan oleh orang yang memiliki modal. Dirinya menyadari bahwa untuk mengubah demokrasi menjadi lebih ramah untuk banyak pihak diperlukan kesadaran dan dorongan dari banyak pihak termasuk salah satunya kelompok mahasiswa.

Diakhir pertemuan, berkaitan dengan gagasan demokrasi yang disampaikan, Sultan Bachtiar Najamudin menghadiahkan buku yang ditulis oleh dirinya berjudul ‘Green Democracy’ yang diterima oleh Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi.

Bachtiar berharap pemberian buku tersebut menjadi pembuka diskusi-diskusi panjang bersama GMNI sebagai organisasi mahasiswa tentang demokrasi Indonesia yang lebih baik. (red)

Komentar