Diprediksi Besar Peluang Akan Kekalahan Budiman di Pilkada Lutim

LUWU TIMUR, ANGKASA NEWS- Pemerhati politik Tana Luwu Abidin Arief, SH. kembali angkat bicara terkait Pilkada Luwu Timur (Lutim). Saat diminta tanggapannya terkait pemberitaan disalah satu media tentang hasil survey Budiman selaku calon petahana, sangat anjlok.

Dalam penyampaiannya Abidin menjelaskan jika angka survey itu masih akan menurun. “Semakin mendekati pemilihan, survey Budiman akan semakin menurun, pasalnya Budiman menduduki posisi Bupati bukan dikarenakan dipilih langsung oleh masyarakat Lutim.

Ditambah personal brendingnya belum mampu meyakinkan masyarakat banyak, sehingga masyarakat awam saat ini mayoritas lebih mendukung Irwan Bachri Syam (Ibas).

Dan pendukung Budiman saat ini cendrung dikelilingi orang orang yang hanya memiliki kepentingan. Selain itu kekuatan Irwan Bachri Syam melawan Husler paket Budiman pada Pilkada lalu itu selisihnya sangat tipis, sehingga dapat disimpulkan kekuatan Ibas berpeluang memenangkan Pilkada Lutim 2024,” tutur Abidin.

Ia juga menerangkan jika Ibas yang digadang akan menjadi lawan kuat Budiman di Pilkada Lutim mendatang, lebih potensial akan memenangkan pertarungan.

“Sebelumnya kami sudah sampaikan melalui pemberitaan jika Budiman tidak punya banyak pengalaman berpilkada. Sementara Ibas punya pengalaman besar menghadapi Pilkada Lutim. Awal majunya bertarung pada Pilkada Lutim Ibas mendampingi Husler. Lalu pada Pilkada 2020, dengan berakhirnya masa jabatan Ibas sebagai Wakil Bupati ia kembali maju sebagai calon Bupati berpaket dengan Andi Muhammad Rio Patiwiri, dan berhasil meraih suara cukup signifikan sebagai penantang Husler-Budiman.

Sekarang Ibas kembali berhadapan Budiman menurut analisa politik kami siapapun berpasangan dengan Ibas, tidak sulit menumbangkan Budiman. Begitupun sebaliknya siapapun pasangan Budiman sangat sulit untuk menumbangkan Ibas,” terangnya.

Sementara dirumorkan jika Budiman masih kesulitan dalam menentukan pasangan calon Wakil yang potensial untuk mendampinginya, dikarenakan prediksi dan survey menunjukkan kecil kemungkinan peluang kemenangan Budiman.

“Sangat berat memang Budiman mempertahankan kekuasaannya sebab masyarakat memahami jika kepemimpinan periode pertamanya saja tidak memuaskan, apa lagi ingin melanjutkan ke periode selanjutnya,” tutup Abidin.

Komentar