Wakil Ketua DPRD Luwu Utara Gelar Reses di Rampi: Serap Aspirasi Warga Pegunungan

LUWU UTARA, ANGKASA NEWS— Wakil Ketua DPRD Kabupaten Luwu Utara, Karemuddin, melaksanakan kegiatan reses masa sidang III tahun 2025 di Kecamatan Rampi, salah satu wilayah pegunungan yang masih tergolong terisolir, Minggu (13/7/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt Camat Rampi, Usniati, S Parman SP, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sikap optimis dan disiplin dalam menghadapi tantangan pembangunan, terutama di wilayah terpencil seperti Rampi.

“Meskipun kita berada di daerah yang penuh keterbatasan, saya mengajak seluruh masyarakat Rampi untuk tetap optimis dan disiplin. Perubahan tidak datang seketika, tetapi semangat kolektif akan membawa kita ke arah kemajuan,” ujar Camat Rampi.

Dia juga mengajak masyarakat untuk menginternalisasi nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat dan pembangunan daerah.

“Selain hidup harus disiplin, kita juga harus menanamkan prinsip ‘Wiharo Hintoto Walia’ yang berarti perkataan harus sesuai dengan perbuatan. Kita perlu mengubah pola pikir kita, bersatu dan saling mendukung demi kemajuan Rampi,” tambahnya.

Reses ini dihadiri pula oleh aparat keamanan, di antaranya Kapospol dan Bhabinsa wilayah Rampi: Aiptu Darwis, Aiptu Sudirman, Aipda Marjuni, Serka Harles M, Serda Haerul, dan Serda M Lubis.

Jajaran kepala desa, anggota BPD, dan tokoh masyarakat juga turut serta dalam pertemuan tersebut.

Dalam dialog terbuka, warga menyampaikan berbagai aspirasi dan keluhan langsung kepada Wakil Ketua DPRD.

Permasalahan utama yang mengemuka antara lain kondisi infrastruktur jalan dan jembatan penghubung antar-desa yang rusak, minimnya fasilitas pendidikan, serta keterbatasan layanan kesehatan.

“Kami di Rampi masih sangat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang memadai,” ungkap salah satu warga dalam sesi tanya jawab.

Menanggapi hal tersebut, Karemuddin menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi warga, terutama yang menyangkut kebutuhan dasar.

Dia menegaskan bahwa kehadirannya di Rampi bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab kemanusiaan.

“Kunjungan ini bukan seremonial belaka. Ini bagian dari komitmen kami untuk hadir dan mendengar langsung suara rakyat, khususnya di wilayah-wilayah sulit dijangkau seperti Rampi. Aspirasi ini akan kami kawal dalam pembahasan anggaran dan kebijakan di DPRD,” tegasnya.

Kegiatan reses berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban. Dialog interaktif antara warga dan pemerintah menjadi ruang penting untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka demi pembangunan Rampi yang lebih baik. (*)

Komentar