Modul Inovatif Pembelajaran Matematika: “MODUL SERASI di Tingkat Sekolah Dasar Kota Palopo

PALOPO, ANGKASANEWS — Pemerintah Kota Palopo melalui guru-guru sekolah dasar menghadirkan inovasi pembelajaran matematika yang diberi nama MODUL SERASI (Sinergi Etnomatematika dan REACT dalam Permainan Tradisional). Inovasi ini lahir dari kebutuhan untuk menghadirkan metode belajar yang lebih dekat dengan budaya lokal sekaligus meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika.

Peluncuran modul inovatif ini dilakukan pada tahun 2024 di sejumlah sekolah dasar di Kota Palopo. Program ini diinisiasi oleh tenaga pendidik yang berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palopo serta mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk orang tua dan komunitas pemerhati pendidikan.

MODUL SERASI mengintegrasikan pendekatan etnomatematika, yakni pengenalan konsep matematika melalui kearifan lokal, dengan model pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring). Siswa diajak belajar matematika dengan memanfaatkan permainan tradisional khas daerah, sehingga suasana belajar lebih menyenangkan, interaktif, dan bermakna.

Inovasi ini penting karena selama ini banyak siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan menegangkan. Dengan menghadirkan permainan tradisional seperti congklak, gasing, dan permainan hitungan lokal, siswa tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga belajar nilai kerja sama, kreativitas, serta melestarikan budaya daerah.

Proses penerapan dilakukan melalui pembelajaran berbasis modul yang sistematis dan mudah digunakan oleh guru. Setiap modul berisi panduan langkah-langkah pembelajaran, materi matematika yang dikaitkan dengan budaya lokal, serta contoh penerapan dalam permainan tradisional. Evaluasi awal menunjukkan bahwa siswa lebih aktif, antusias, dan mampu memahami konsep matematika dengan lebih cepat.

Dengan hadirnya MODUL SERASI, Kota Palopo menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang tidak hanya meningkatkan kualitas akademik, tetapi juga menguatkan identitas budaya. Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis kearifan lokal yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Komentar