LUWU UTARA, ANGKASA NEWS– Beredar di lini masa vidio salah seorang Wali murid mengeluhkan jika beberapa anak yang telah menempuh pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga per hari ini belum menerima Ijazah Sekolah Dasar (SD) Tedeboe, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara.
“Anak-anak sekolah pak sangat kesulitan, karena apa, adami yang Kelas 2 SMA sekarang ini pak tidak punya Ijazah SD,” keluh Wali murid dalam video yang beredar.
“Tolong kami ini pak bagaimana caranya, karena Kepala sekolah kami tidak pernah datang di Desa Tedeboe, jadi dengan jalan apa supaya anak-anak kami mendapatkan Ijazah,” sambungnya.
Keluhan ini diungkapkan pada saat pemerintah desa setempat yang berada di Kecamatan Rampi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) bersama masyarakat.
Dengan adanya keluhan tersebut yang menjadi perbincangan publik di dunia maya, menuai sorotan berbagai pihak atas mirisnya sistem pendidikan yang berada di salah satu wilayah pelosok negeri.
Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin, S.Pd.I turut menanggapi hal ini, ia merepost vidio yang telah beredar di akun Facebook milik pribadinya.
“Lulusan SD Tedeboe Rampi sudah Kelas 2 SMA belum terima Ijazah SDnya, Kepsek bertahun tidak injak sekolah di tempat tugasnya,” tulis Karem dalam caption postingannya, Selasa (11/2/2025).
“Itu putra Rampi sudah jadi Kepsek tapi tidak hargai tugas dan tanggung jawabnya, tapi selalu dipertahankan cuma karena jadi Tim Sukses Pilkada, mau jadi apa daerah ini, sudah daerah terpencil jauh dari kota, orang Dodolo di angkat jadi Kepsek malah bertahun tidak ke sekolah,” tambahnya.
Dalam pantauan awak media ANGKASAnews pada postingan yang diutarakan, membeberkan jika Karemuddin telah pernah berkunjung ke sekolah-sekolah yang berada di Rampi, terkhusus di Desa Tedeboe.
“Kasian anak-anak didik di Tedeboe. Saya pernah kesana, yang ada cuma Bujang sekolah merangkap Security, dan sekaligus jadi Guru. Betul-betul miris, dana BOS lancar sekolah hancur, proses belajar amburadul,” geram Karem. (red)
Komentar